Cari

05 November 2017

Cerita Bersambung Part 11

Eps. 11 : Extra 1 – Pembicaraan 4 Mata

Setelah Belda dan Louis jauh dari Elena, Louis membuka percakapan.


Louis : “Sekali lagi terima kasih karena lu mengorbankan waktu lu untuk membuatkan gw cokelat ini. Dan gw tahu maksud lu. Tapi,...”

Belda : “Tapi? Oh, kalau lu emang gak suka gw gak apa-apa. Gw bisa ngerti. Tapi yang gw mau lu ambil cokelatnya, ya?” ditolak. Heh, Belda! Memangnya lu bisa berharap apa? Cowo setengah dewa menerima cewe jelata? Yang benar saja.

Louis : “Jika hanya itu masalahnya gw gak bakal ambil pusing. Cuma... gw gak tahu apa ini pantas untuk gw katakan ke lu. Tapi, gw suka sama teman lu.”

Seakan petir pedang menghunus pada jantungnya. Belda tak bisa berkata kata. Dia tahu dia tak punya hak untuk marah pada siapa pun.

Belda : “Oh, Elena. Tak masalah, lu malah memilih pilihan yang tepat. Kalian memang cocok. Kalau begitu, gw pergi dulu,ya.”

Louis : “Tunggu dulu. Gw butuh bantuan lu!”

Belda : “Bantuan? Bantuan apa?”

Louis : “Gw tahu rasanya pasti aneh, sudah nolak malah minta bantuan. Rasanya gak tahu diri gitu. Tapi gw gak tahu lagi mau minta tolong ke siapa.”

Belda : “Ok, katakan saja. Gw gak masalah. Nanti lihat apa yang bisa gw bantu.”

Louis : “Hari ini Valentine, perayaannya juga sudah tinggal menghitung hari. Gw pikir gw mau nembak dia di perayaan itu. Tapi, gw gak tahu banyak tentangnya.”

Belda : “Oh, kalau cuma itu gw bisa. Apa yang ingin lu tahu? Tanyakan saja. Gw akan jawab apa yang gw tahu.”

Louis : “Bukan cuma itu. Di akhir acara nanti gw akan perform. Dan gw maunya nyanyi lagu yang dia suka. Cuma masalahnya adalah gw gak tahu versi lagu mana yang dia suka. Jadi 1 bantuan lagi. Bisa, kan, lu jadi juru selama gw latihan?”

Belda : “Maksud lu sampai perayaan nanti?! Itu kelamaan. Jika hanya 2-3 hari mungkin gw bisa. Tapi ini lebih dari seminggu. Apa yang harus gw katakan pada Elena?! Gak mungkin, kan, gw bilang kita pacaran? Tapi akhirnya lu malah nembak dia?”

Louis : “Kalau lu gak mau, gak apa-apa. Gw bisa cari cara sendiri.”

Belda : “Bukannya gw gak mau. Kalau lu merasa bersalah karna nolak gw tadi, gak apa-apa. Gw orangnya gampang move on. Dan gw juga bilang gw akan bantu apa yang gw bisa. Tapi apa yang harus gw katakan pada Elena?!”

Louis : “Terserah katakan apa saja. Yang penting dia tidak tahu tentang ini.”

Belda : Ya, ampun Belda! Kenapa lu malah melibatkan diri lu ke masalah yang lebih rumit?! Padahal lu tinggal pergi. “Ok, gw akan bantu lu. Tapi gw gak bisa jamin akhirnya. Dan gw mau lu sepakati 1 hal.”

Louis : “Apa itu?”

Belda : “Gw mau lu jadi my maid gw jika ternyata persahabatan gw rusak gara-gara lu!”

Louis : “Iya, gw setuju.”

Belda : Cepet juga jawabnya. Apa dia seyakin itu? “Sudah selesai, kan? Kalau gitu gw pulang dulu.”

Belda pergi meninggalkan Louis yang tersenyum. Dalam hatinya yang sakit, ia terus menguatkan diri. Karena dia tahu bahwa Elena juga suka pada Louis. Tapi yang membuatnya gundah adalah ‘apakah persahabatan mereka bisa melewati ini?’


To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar