Eps.4 :
Pelaksanaan Rencana Pertama
Hari-H telah tiba. Elena dan
Belda datang lebih dulu. Belda sangat gugup, seperti seorang fans akan bertemu
dengan idolanya. Tak berapa lama,
Louis datang.
Louis : “Sorry gw telat. Tadi di jalanan ada yang
jatuh, jadi macet.”
Elena : “Gak apa-apa. Gw juga baru datang. Oh, dan ini
kenalkan temen gw, Belda dari kelas IPS. Gak apa-apa,kan, gw bawa temen?”
Louis : “Gak
apa-apa, santai aja. Salam kenal. Gw Louis.”
Belda : “Salam
kenal juga.” OH MY GOD! Dia jabat tangan
gw!
Louis : “Okey,
jadi barang apa saja yang harus dibeli?”
Elena : “Oh, gw bawa daftarnya. Hhmm... mana, ya? Oh, ini
dia! Barang pertama yang harus dibeli itu kertas karton colourful.”
Elena, Belda, dan Louis belanja
bersama-sama dan membagi pendapat mereka.
Hingga semua keperluan sudah dibeli,
saatnya Elena melaksanakan rencana.
Elena : “Barang barangnya sudah dibeli semua,kan? Gak ada yang
ketinggalan?”
Belda : “Sudah. Semua barang di daftar sudah kamu coret.”
Louis : “Akhirnya... sekarang gw tahu kenapa banyak cowok gak mau belanja
dengan cewek.”
Elena : “Jangan mengeluh! Gw kasih tahu wali kelas kalau
lu cuma hambur-hamburin uang, nich!”
Louis : “Iya, iya saja gw. Memang cowok serba salah.”
Elena : “Gw ke toilet dulu. Kalian tunggu di sini, ya. Jangan kemana-mana!”
Elena
pergi meninggalkan Louis dan Belda, di saat yang sama Belda tertawa geli melihat
perdebatan mereka. Louis melihat Belda seakan tak terima ditertawakan.
Louis : “Gw gak ngerti bagaimana lu bisa
tahan berteman dengannya. Ngancem mulu kerjaannya!”
Belda : “ Dia memang tukang ngancem. Kalau
sehari saja dia gak ngancem orang, pasti ada yang gak beres. Dan itulah yang gw
suka dari dirinya.”
Louis : “Gak salah? Lu suka dia karna
tukang ngancem? Gw gak ngerti.”
Belda : “Begini, gw bukanlah orang kuat,
yang bisa membalas segala perbuatan orang lain ke gw yang gak baik. Dan dengan
adanya Elena di sisi gw, gw bisa melawan orang-orang itu melalui dia. Contohnya,
dulu pernah waktu SMP, gw sering diganggu karna waktu itu gw culun banget.
Padahal sebenarnya gw sudah gak tahan, ingin banget gw tonjok mukanya! Tapi gw
gak bisa. Badan gw gk bisa gerak, mungkin karna gak terbiasa. Kemudian Elena
datang, tanpa rasa takut ia mengancam mereka semua. Dan benar saja, sejak hari
itu gw tak pernah diganggu lagi. Sorry, jadi
bernostalgia.”
Louis : “Gak apa-apa. Dari lu gw
sekarang tahu, ternyata dia punya sisi baik yang cukup mengejutkan.”
Louis
dan Belda berbincang panjang lebar, penuh canda tawa. Dari kejauhan, Elena
melihat mereka berbincang dengan gembira. Dia merasa bahwa Belda sudah
selangkah lebih maju.
Rencana
pertama terlaksana dengan sangat baik. Apakah ini ada pengaruhnya pada Louis?
Bagaimana rencana selajutnya? Akan membawa Belda maju selangkah atau malah
mundur?
To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar