Tatapan
bergairah itu
Sempat
membuatku terpaku
Dirinya
yang tegap tak membiarkan seorang pun menumbangkannya
Aku yang
jauh hanya melihatnya terus berkibar
Suara nan
merdu yang berkumandang
Selama ini
selalu dianggap hal biasa
Kini serta
tangis yang tak dapat diabaikan
Menanyakan
akhir semuanya
Biar mereka
tak memandang takjub
Kami tetap
siaga menjaga kokoh dirinya
Kami hanya
batu kerikil
Dengan
ujung tajam unsur kami
Dengan sisa
tenaga yang tersisa
Harapan
pada-Nya
Kami tidak
sendiri
Foto oleh Cade Prior dari Pexels
Tidak ada komentar:
Posting Komentar