Cahaya Paskah

Telur telah melompat-lompat
Kali ini dengan cepat
Hingga penyakitku kumat
Ingin mereka kudapat

Berharap cahaya terang
Disaat kegelapan menyerang
Dengan telur yang kudus
Dari Sang Abadi, Kristus

† Another Meaning of Christmas †

“Ha...ha...ha..,”tawa Salma. “Yang bener lu? Masa gitu,sih?” Tanya dia penasaran. “Iya, bener. Gw gak bohong,” jawabku. “Kalo gw sudah tutup muka! Itu,sih,malu-in banget!” Bicaranya blak-blakan. “Oke,deh. Sudah sore, gw harus pulang.”
“Ok, tapi jangan lupa,ya! Natal nanti gw tunggu kedatangan lu!” Bicaraku menekan. “Iya, iya, gw janji. Tunggu aja. Bye!”
------------------------------------||------------------------------------------
Memori itu masih melekat kuat dipikiranku. Percakapanku dengan temanku, Salma Putriyana, menjelang natal 1 tahun lalu.

Pemuaian

Hati ini beku
Hati ini dingin
Berada di titik beku terendah
Tanpa kenaikan suhu

Di sini kedinginan
Diam membeku dan berharap
Berharap kau mendekat
Dengan suhumu di titik didih

Mencairkan hatiku
Memuaikannya menuju hatimu
Mengikat erat dan terkait denganmu
Melelahkanku bercampur denganmu

Hanya Omong Kosong

Cinta itu omong kosong
Cinta itu permainan
Cinta itu hambar
Kadang kala pahit

Apa sebenarnya cinta?
Hanya batu yang terhantam
Bisa menjadi tegar
Bisa menjadi hancur

Cinta hanyalah omong kosong
Hanyalah permainan tak berujung
Permainan tanpa aturan
Tanpa aturan moral yang jelas

Melodi Kematian

Dag dig dug
Jantungmu bernyanyi
Mengalunkan melodi indah
Melodi yang mematikan

Hanyut pikiranku
Hanyut dalam nyanyian
Terpaku diam melemah
melayang bagai not balok

Dag dig dug
jantungmu bernyanyi
Mengalunkan sebuah melodi
Melodi yang mematikanku

Disaat Pergi

Selangkah demi selangkah
Jejak demi jejak
Bayangan demi bayangan
Semua hilang
Semua lenyap
Semua pergi
Menjauh...

Tak adakah yang tersisa?
Hanya untuk mengisi hari hariku
Hari-hariku yang mulai suram
Suram disaat saat terakhir

Tak adakah yang bisa bertahan sebentar saja?
Hanya untuk bersamaku hingga kupergi
Pergi jauh dari kalian
Yang menjadi matahari, bulan, dan bintangku

Yang aku minta hanya satu
Bertahanlah sebentar saja
Tunggulah sebentar lagi
Agar saat aku pergi
Senyum tawa kalianlah yang kulihat
Untuk terakhir kalinya... TEMANKU

Itu Cokelatku

Mengukur senyum di bibir ini
Senyum bahagia dari hati
Menerima aura bahagia darimu

Memancar kebahagiaan darimu
Menerima cokelat dariku
Memancarkan senyum sinar matahari
Sinar menyilaukan mata

Terharu aku, kau memakannya
Tangis aku simbol kebahagiaan
Meski kutahu...
Kau tak tahu apapun